Ads 300 x 600

Jumat, 26 Mei 2017

PENYULUHAN KESEHATAN LANSIA DI DESA KEBUNDADAP TIMUR




















Disusun Oleh :


KELOMPOK KOMUNITAS DAN KELUARGA






PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP­­
TAHUN AKADEMIK 2017




SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Pokok Bahasan                       : Kesehatan Lansia
Sub Pokokbahasan                  : Mengenal Osteoarthritis/ Rematik
Sasaran                                    : Lansia di Desa Kebundadap Timur
Waktu                                     : 40 menit
Hari/tanggal                            : 2017
Tempat                                    : Rumah kader RT 15 Kebundadap Timur
Pelaksana                                :     

A.    TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit rematik  di desa kebundadap timur  diharapkan para lansia dapat memahami tentang penyakit rematik.
B.     TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit rematik  diharapkan para lansia  dapat mengetahui dan memahami tentang:
1.      Pengertian dan penyebab rematik
2.      Tanda dan gejala rematik
3.      Pencegahan, pengobatan dan penanggulangan rematik
C.    MATERI
Terlampir
D.    METODE
1.      Penyuluhan
2.      Tanya jawab


E.     MEDIA
1.      Leaflet
2.      Flipchart
F.     PROSES KEGIATAN PENYULUHAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Metode
1.
5        menit
Pembukaan :
a.       Mengucapkan salam dan  memperkenalkan diri
b.      Menjelaskan tujuan umum dan khusus penyuluhan
c.       Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan

Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan

Ceramah
2.
20 menit
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan:
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.
Mendengar, melihat, memperhatikan.
Ceramah
3.
10 menit
Evaluasi :
a.    Menyimpulkan inti penyuluhan
b.    Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan
c.    Memberi kesempatan kepada lansia untuk bertanya
d.   Memberi kesempatan kepada lansia untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan

Mendengar,  memperhatikan, bertanya dan menjawab

Ceramah , tanya jawab
4.
5 menit
Penutup :
a.       Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan
b.      Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah di berikan kepada peserta
c.       Mengucapkan salam

Menyimak, mendengar dan menjawab salam

Ceramah
G.    PENGORGANISASIAN
1.       Moderator    : Kurnia Dewi Riskiyatin
2.       Presentator   : Fitril Akbar Wardana
3.       Fasilitator     : Nur Hasan
4.       Fasilitator     : Choiril Amin
5.       Dokumenter             : Anton Priambodo
H.    SETTING TEMPAT


 
                     








 





Keterangan :                : lansia
                               : presentator
                                           : lansia

I.       EVALUASI
Metode Evaluasi  : Diskusi dan Tanya jawab     
1.                Mengajukan pertanyaan
a.       Pengertian dan penyebab rematik
b.      Tanda dan gejala rematik
c.       Memperagakan senam anti rematik
2.      Observasi
a.      Respon/tingkah laku lansia saat diberikan pertanyaan, apakah diam/menjawab (benar/salah)
b.    lansia antusias/tidak.
c.         Lansia mengajukan pertanyaan/tidak.




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
     Usia lanjut adalah proses alami yang tidak dapat dihindari. Salah satu dampak yang perlu diperhatikan yaitu semakin bertambahnya usia seseorang dapat mempengaruhi penurunan derajat kesehatan, yang mana organ-organ tubuh baik struktur maupun fungsinya mengalami penurunan, sehingga lansia mudah terserang penyakit. Salah satu penyakit yang sering di alami oleh lansia adalah penyakit osteoarthritis atau sering disebut juga rematik.    Osteoarthritis merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan. Osteoarthritis disebut primer, bila tak diketahui penyebabnya; dan disebut sekunder bila diketahui penyebabnya, misalnya akibat artritis rematoid, infeksi, gout, pseudogout dan sebagainya. Penyakit ini bersifat progresif lambat, umumnya terjadi pada usia lanjut, walaupun usia bukan satu-satunya faktor risiko. Osteoarthritis menyerang terutama sendi tangan atausendi penyokong berat badan termasuk sendi lutut. Sendi lutut merupakan sendi penopang berat badan yang sering terkena osteoarthritis. Osteoarthritis sendi lutut ditandai oleh nyeri pada pergerakan yang hilang bila istirahat, kaku sendi terutama setelah istirahat latna atau bangun tidur, krepitasi dan dapat disertai sinovitis dengan atau tanpa efusi cairan sendi. Bila pasien hanya bersifat pasif, tidak melakukan latihan, dapat terjadi atrofi otot yang akan memperburuk stabilitas dan fungsi sendi. Akibat lain ialah genu varum atau genu valgus dan subluksasi, terutama bila telah terjadi kekenduran ligamen. Umumnya penderita osteoarthritis lutut datang berobat karena rasa nyeri lutut yang mengganggu aktifitas sehari-hari. Gangguan tersebut bertingkat-tingkat, dan mulai keluhan yang paling ringan yang tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, sampai yang paling berat sehingga pasien tidak bisa berjalan.
     Kelainan ini bersifat progresif lambat dan sampai saat ini masih tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Osteoartritis ini akan semakin memburuk seiring waktu dan belum ada pengobatan yang dianggap mampu menangani penurunan fungsi tulang ini. Pengobatan yang ada hanya untuk mengurangi nyeri yang terjadi dan menjaga aktifitas saja. Osteoarthritis dapat dikategorikan menjadi salah satu penyakit yang dikaitkan dengan geriartri. Penyakit lain yang termasuk dalam kategori ini adalah osteoporosis yang prevalensinya lebih tinggi pada wanita, terutama pascamenopause. Hilangnya hormon estrogen pascamenopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa   itu rematik
2.      Apa penyebab dari reumatik
3.      Apa saja tanda dan gejala rematik
4.      Bagaimana pencegahan, pengobatan dan penanggulangan rematik
C.    TUJUAN
TUJUAM UMUM
1.      Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit rematik  di desa kebundadap timur  diharapkan para lansia dapat memahami tentang penyakit rematik.
            TUJUAN KHUSUS
2.      Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit rematik  diharapkan para lansia  dapat mengetahui dan memahami tentang:
1.      Pengertian dan penyebab rematik
2.      Tanda dan gejala rematik
3.      Pencegahan, pengobatan dan penanggulangan rematik








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    LAMPIRAN MATERI
1.      Definisi
                        Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya (Adellia, 2011)
2.      Jenis reumatik :
                        Menurut Adelia, (2011) ada beberapa jenis reumatik yaitu:
a.       Reumatik Sendi ( Artikuler )
Reumatik yang menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik sendi (reumatik artikuler). Penyakit ini ada beberapa macam yang paling sering ditemukan yaitu:
1)                Artritis Reumatoid
Merupakan penyakit autoimun dengan proses peradangan menahun yang tersebar diseluruh tubuh, mencakup keterlibatan sendi dan berbagai organ di luar persendian.Peradangan kronis dipersendian menyebabkan kerusakan struktur sendi yang terkena.Peradangan sendi biasanya mengenai beberapa persendian sekaligus. Peradangan terjadi akibat proses sinovitis (radang selaput sendi) serta pembentukan pannus yang mengakibatkan kerusakan pada rawan sendi dan tulang di sekitarnya, terutama di persendian tangan dan kaki yang sifatnya simetris (terjadi pada kedua sisi). Penyebab Artritis Rematoid belum diketahui dengan pasti. Ada yang mengatakan karena mikoplasma, virus, dan sebagainya. Namun semuanya belum terbukti. Berbagai faktor termasuk kecenderungan genetik, bisa mempengaruhi reaksi autoimun. Bahkan beberapa kasus Artritis Rematoid telah ditemukan berhubungan dengan keadaan stres yang berat, seperti tiba-tiba kehilangan suami atau istri, kehilangan satu¬-satunya anak yang disayangi, hancurnya perusahaan yang dimiliknya dan sebagainya. Peradangan kronis membran sinovial mengalami pembesaran (Hipertrofi) dan menebal sehingga terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan kematian (nekrosis) sel dan respon peradangan pun berlanjut. Sinovial yang menebal kemudian dilapisi oleh jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar keseluruh sendi sehingga semakin merangsang peradangan dan pembentukan jaringan parut. Proses ini secara perlahan akan merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta deformitas (kelainan bentuk).
2)                Osteoatritis
Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan penyebab yang belum diketahui, namun mengakibatkan kelainan biologis, morfologis, dan keluaran klinis yang sama.Proses penyakitnya berawal dari masalah rawan sendi (kartilago), dan akhirnya mengenai seluruh persendian termasuk tulang subkondrial, ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial, serta jaringan ikat sekitar persendian (periartikular). Pada stadium lanjut, rawan sendi mengalami kerusakan yang ditandai dengan adanya fibrilasi, fisur, dan ulserasi yang dalam pada permukaan sendi. Etiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor risiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, yaitu : Usia lebih dari 40 tahun, Jenis kelamin wanita lebih sering, Suku bangsa, genetik, kegemukan dan penyakit metabolik, cedera sendi, pekerjaan, dan olah raga, kelainan pertumbuhan, kepadatan tulang, dan lain-lain.
3)                Atritis Gout
Penyakit ini berhubungan dengan tingginya asam urat darah (hiperurisemia) . Reumatik gout merupakan jenis penyakit yang pengobatannya mudah dan efektif. Namun bila diabaikan, gout juga dapat menyebabkan kerusakan sendi. Penyakit ini timbul akibat kristal monosodium urat di persendian meningkat Timbunan kristal ini menimbulkan peradangan jaringan yang memicu timbulnya reumatik gout akut. Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh. Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
b.      Reumatik Jaringan Lunak (Non-Artikuler)
Merupakan golongan penyakit reumatik yang mengenai jaringan lunak di luar sendi (soft tissue rheumatism) sehingga disebut juga reumatik luar sendi (ekstra artikuler rheumatism). Jenis – jenis reumatik yang sering ditemukan yaitu:
1)                Fibrosis
Merupakan peradangan di jaringan ikat terutama di batang tubuh dan anggota gerak. Fibrosis lebih sering ditemukan oleh perempuan usia lanjut, penyebabnya adalah faktor kejiwaan.
2)                Tendonitis dan tenosivitis
Tendonitis adalah peradangan pada tendon yang menimbulkan nyeri lokal di tempat perlekatannya. Tenosivitis adalah peradangan pada sarung pembungkus tendon.
3)                Entesopati
Adalah tempat di mana tendon dan ligamen melekat pada tulang. Entesis ini dapat mengalami peradangan yang disebut entesopati. Kejadian ini bisa timbul akibat menggunakan lengannya secara berlebihan, degenerasi, atau radang sendi.
4)                Bursitis
Adalah peradangan bursa yang terjadi di tempat perlekatan tendon atau otot ke tulang. Peradangan bursa juga bisa disebabkan oleh reumatik gout dan pseudogout.
5)                Back Pain
Penyebabnya belum diketahui, tetapi berhubungan dengan proses degenerarif diskus intervertebralis, bertambahnya usia dan pekerjaan fisik yang berat, atau sikap postur tubuh yang salah sewaktu berjalan, berdiri maupun duduk. Penyebab lainnya bisa akibat proses peradangan sendi, tumor, kelainan metabolik dan fraktur.
6)                Nyeri pinggang
Kelainan ini merupakan keluhan umum karena semua orang pernah mengalaminya. Nyeri terdapat kedaerah pinggang kebawah (lumbosakral dan sakroiliaka) Yng dapat menjalar ke tungkai dan kaki.
7)                Frozen shoulder syndrome
Ditandai dengan nyeri dan ngilu pada daerah persendian di pangkal lengan atas yang bisa menjalar ke lengan atas bagian depan, lengan bawah dan belikat, terutama bila lengan diangkat keatas atau digerakkan kesamping. Akibat pergerakan sendi bahu menjadi terbatas. Tendonitis dan tenosivitis Tendonitis adalah peradangan pada tendon yang menimbulkan nyeri lokal di tempat perlekatannya. Tenosivitis adalah peradangan pada sarung pembungkus tendon.
8)                Tenosivitis de quervain
Mengenai otot abductor pollicis longus dan ekstensor pollicis brevis pada pergelangan tangan yang searah dengan ibu jari. Tempat yang sakit bisa tampak bengkak, terasa panas dan nyeri.
9)                Jari pelatuk (stenosing tenosynovis)
Pada keadaan ini biasanya penderita mengeluh jari tanganyang ditekuk sukar diluruskan kembali. Gerakan jari semakin lama semakin kaku terutama pada malam hari sewaktu akan tidur. Suatu saat jari tidak bisa ditekuk atau diluruskan kembali. Keadaan ini bisa timbul spontan akibat trauma berulang pada telapak tangan ataupun terlalu banyak mengerjakan pekerjaan tangan. Bisa terkait dengan osteoatritis atau reumatoid atritis pada sendi tersebut atau disloksi tendon dapat menyebabkan gejala diatas.
10)  Tendonitis Achilles
Tendon achilles merupakan tendon dari otot – otot betis yang melekat pada tumit bagian belakang. Keadaan ini menimbulkan rasa nyeri bila kaki digerakkan. Dalam keadaan lanjut, menampakkan kakipun sukar dilakukan.
11)  Carpal Tunnel Syndrome
Kelainan ini menyebabkan rasa baal (parestesia) pada telapak tangan dan jari-jari, tanpa melibatkan jari kelima (ibu jari). Keadaan ini terjadi akibat penekanan pada saraf medianus melalui terowongan karpal oseosa-fibrosa.
12)  Sindrom fibromyalgia
Penyakit ini mungkin disebabkan oleh proses peradangan atau spasme lokal otot. Namun faktor pencetus timbulnya fibromalgia adalah infeksi oleh virus, kuman, atau parasit, trauma atau akibat beban kerja, postur tubuh yang tidak normal, udara dingin dan lembab, serta ketegangan jiwa.
3.      Etiologi
                        Penyebab dari osteoartritis hingga saat ini masih belum terungkap, namun beberapa faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis antara lain adalah :
a.       Umur
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang terkuat. Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Osteoartritis hampir tak pernah pada anak-anak, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun.

b.      Jenis Kelamin
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak pada wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
c.       Genetic
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada ibu dari seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang distal terdapat dua kali lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, dan anak-anaknya perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibu dananak perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis.
d.      Suku
Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya terdapat perbedaan diantara masing-masing suku bangsa, misalnya osteoartritis paha lebih jarang diantara orang-orang kulit hitam dan usia dari pada kaukasia. Osteoartritis lebih sering dijumpai pada orang – orang Amerika asli dari pada orang kulit putih. Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan.


e.       Kegemukan
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tapi juga dengan osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula).
4.      Manifestasi klinis
                        Gejala klinis utama adalah poliartritis yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada rawan sendi dan tulang disekitarnya. Kerusakan ini terutama mengenai sendi perifer pada tangandan kaki yang umumnya bersifat simetris. secara umum, manifestasi klinis yang dapat kita lihat,antara lain : Nyeri sendi, terutama pada saat bergerak, Pada umumnya terjadi pada sendi penopang beban tubuh, seperti panggul, tulang belakang,dan lutut, Terjadi kemerahan, inflamasi, nyeri, dan dapat terjadi deformitas (perubahan bentuk) yang tidak progresif, dapat menyebabkan perubahan cara berjalan, Rasa sakit bertambah hebat terutama pada sendi pinggul, lutut, dan jari-jari, Saat perpindahan posisi pada persendian bisa terdengar suara (cracking ).
5.      Pencegahan
                        Selain mengobati, kita juga bisa mencegah datangnya penyakit ini, seperti tidak melakukan olahraga secara berlebihan, menjaga berat badan tetap stabil, serta menjaga agar asupan makanan selalu seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama banyak memakan ikan dari laut dalam. Jika Anda merasa tidak cukup mengkonsumsi ikan laut, mengkonsumsi suplemen bisa menjadi pilihan, terutama yang mengandung omega 3. Dalam omega 3 terdapatzat yang sangat efektif untuk memelihara persendian agar tetap lentur.Jangan anggap enteng gejala-gejala rematik yang timbul. Begitu rasa nyeri mulai muncul, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendeteksi mana yang sekedar pegal linu biasa atauyang merupakan gejala rematik.
6.      Pengobatan rematik 
                        Golongan obat kortikosteroid , untuk mengatasi inflamasi (peradangan) dan menekan sistem kekebalan tubuh sehingga reaksi radang pada rematik berkurang. Bentuk obat ini bisa berupa krim yang dioles pada kulit atau suntikan. Sayangnya, obat ini memiliki efek samping seperti pembengkakan, nafsu makan bertambah, berat badan naik, serta emosi yang labil. Selain itu tanaman yang bernamaBrotowali juga dipercaya dapat mengobati rematik.Selain dengan obat-obatan, untuk mengurangi rasa nyeri juga bisa dilakukan tanpa obat,misalnya dengan kompres es. Kompres es bisa menurunkan ambang nyeri dan mengurangifungsi enzim. Kemudian, banyak jenis sayuran yang bisa dikonsumsi penderita rematik,misalnya jus seledri, kubis atau wortel yang bisa mengurangi gejala rematik. Beberapa jenis herbal juga bisa membantu melawan nyeri rematik, misalnya jahe dan kunyit, biji seledri, daun lidah buaya, rosemary, aroma terapi, atau minyak juniper yang bisa menghilangkan bengkak  pada sendi.Menjaga berat badan ideal adalah salah satu langkah bijaksana untuk mengurangi nyeri disendi lutut. Setiap kelebihan berat badan membebani sendi lutut serta panggul, dan menambahrasa nyeri karena rematik. Selain itu bobot tubuh berlebih memperbesar risiko asam urat. Olahraga ringan seperti jalan kaki bermanfaat untuk penderita rematik karena asam urat. Inikarena jalan kaki membakar kalori, memperkuat otot dan membangun tulang yang kuat tanpa mengganggu persendian yang sakit. Untuk melakukan olahraga sebaiknya meminta pendapat dokter atau terapis, supaya mengetahui gerakan-gerakan yang terbaik. Disarankan untuk menghindari olahraga yang terlalu membebani lutut. Bulutangkis, voli, tenis, joging, bela diri sebaiknya tidak dilakukan. Apalagi ketika rematik jenis asam urat itu sedang kumat.Berdiri terlalu lama akan menimbulkan sakit yang luar biasa.
7.      Penanggulangan
                        Upaya mengatasi masalah penyakit rematik merupakan kebutuhan mendesak yang nyatadan harus dipikirkan mulai dari sekarang. Upaya ini mencakup upaya pencegahan yang terus-menerus dikombinasi dengan penatalaksanaan medis rematik yang sebaik-baiknya. Supaya usaha tersebut dapat berhasil perlu.Terapi medis di masa depan diharapkan dapat membantu pasiendengan penyakit reumatik untuk menjalani kualitas hidup yang lebih baik.Sebagian besar penyakit reumatik diterapi dengan obat-obatan analgesik, seperti OAINS, steroid, DMARDs, namun fisioterapi/rehabilitasi medis juga sangat penting dalam penatalaksanaan penyakit reumatik.
Penanggulangan penyakit rematik dapat dilakukan dengan mengatur pola makan, dengan diit rendah purin yang bertujuan mengurangi pembentukan asam urat dan menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk dan mempertahankannya dalam batas normal.

Golongan bahan makanan
Makanan yang boleh diberikan
Makanan yang tidak boleh diberikan
Karbohidrat
Semua
-
Protein hewani
Daging atau ayam , ikan tongkol , bandeng 50 gr/hari,telur,susu,keju
Sarden, kerang ,jantung hati,usus,limpa,paru – paru ,otak, ekstrak daging/kaldu, bebek, angsa burung.
Protein nabati
Kacang – kacngan kering 25gr atau tahu, tempe, oncom.
-
Lemak
Minyak dalam jumlah terbatas.
-
Sayuran
Semua sayuran sekehendak kecuali asparagus, kacang polong, kacang buncis, kembang kol, bayam, jamur maksimum 50gr/hari
Asparagus, kacang polong, kacang buncis, kembang kol, bayam, jamur maksimum 50gr/hari


























DAFTAR PUSTAKA

   Brunner and Suddarth. (1996). Text book of Medical-Surgical Nursing. EGC. Jakarta.
   Doengoes Merillynn. (1999) (Rencana Asuhan Keperawatan). Nursing care plans. Guidelines for planing and documenting patient care. Alih bahasa : I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati. EGC. Jakarta.
   Prince A Sylvia. (1995). (patofisiologi). Clinical Concept. Alih bahasa : Peter Anugrah EGC. Jakarta.
   Carpenito, Lynda Juall, (2000). Buku saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa. Edisi 8. Jakarta












Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 
biz.